Waspadai Hiperandrogen, Penyebab Jerawat Membandel pada Wanita

Bersama dr. Haekal Yassier Anshari, M. Biomed saat ditemui di event Gue Sehat "Discover New Beauty"

Adakah di antara kalian yang semasa hidup tidak pernah mengalami jerawat? Faktanya, hampir semua orang pernah mengalaminya. Entah karena lalai mencuci muka, stress, gaya hidup yang tidak sehat, ataupun pengaruh hormon, misalnya saat sedang PMS. Tapi, tahukah kalian kalau ternyata jerawat yang tingkat keparahannya cukup tinggi bisa jadi karena kelebihan hormon androgen?

Kelebihan hormon androgen atau disebut juga hiperandrogen adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki kelebihan hormon pria pada tubuhnya. Pada wanita, hormon androgen bebas hanya diperlukan sebesar 1% saja yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rambut di wilayah-wilayah tertentu pada tubuh, membangun kekuatan otot dan tulang, meningkatkan gairah dan sensasi seksual, dan prekursor estrogen. Jika wanita memiliki hormon androgen lebih dari 1%, maka ia akan berpotensi mengalami yang namanya hiperandrogen.

Seorang wanita yang mengalami hiperandrogen ditandai oleh gejala klinis yang dikenal dengan sindrom AHAS:

1. Acne (Jerawat)

Jerawat merupakan suatu penyakit peradangan (inflamasi) kronik serta tempat berkembang biaknya bakteri Propionibacterium acnes (P.acnes) di folikel rambut, wajah, leher, dada, dan punggung yang ditandai dengan peningkatan produksi sebum / minyak dan proses keratinisasi. Umumnya, jerawat dialami oleh lebih dari 95% remaja usia 15-25 tahun.

Penyebab jerawat pada orang dewasa umumnya disebabkan karena:

- Resistensi bakteri P.acnes

- Merokok

- Gangguan hormon, seperti hiperandrogen

- Faktor eksternal, seperti kosmetik dan obat-obatan

- Genetik

- Stress

2. Hirsutism

Hirsutisme merupakan keadaan munculnya rambut pada bagian tubuh wanita yang tidak semestinya, misalnya di atas bibir, dagu, dan dada. Pola pertumbuhan atau distribusi rambut pada wanita penderita hiperandrogen yang demikian menyerupai pola pertumbuhan rambut pada pria.

3. Androgenetic Alopecia

Gejala ini merupakan kebalikan dari hirsutisme, yaitu berupa kebotakan pada wanita. Masalah kebotakan biasa dialami oleh pria. Namun, wanita penderita hiperandrogen dapat pula mengalaminya karena ketidakseimbangan androgen di dalam tubuhnya. Rambut akan hilang secara perlahan-lahan di daerah dahi, lalu menjalar ke daerah ubun-ubung, hingga meluas ke seluruh bagian atas kepala cepat atau lambat.

4. Seborrhoe

Seborrhoe merupakan peradangan kulit bagian atas yang menyebabkan kulit menjadi berminyak dan muncul komedo. Kondisi tersebut juga dapat menjadi cikal bakal gejala yang lebih parah, seperti ketombe dan jerawat. Berlebihnya produksi minyak di kulit dipengaruhi oleh:

- Tingginya kadar androgen bebas yang memicu aktivitas kelenjar minyak dan sebum.

- Meningkatnya kepekaan target organ atau sebum terhadap androgen, sehingga walaupun kadar androgen dalam batas normal, aktivitas sebum tetap meningkat.

Selain gejala pada kulit, ketidakseimbangan hormon androgen juga berpengaruh secara sistematik yang ditandai dengan gejala-gejala pada sistem reproduksi, antara lain:

1. Gangguan siklus menstruasi

Siklus haid yang tidak teratur merupakan gejala ketidakseimbangan hormonal yang sedikit banyak berpengaruh pada tingkat kesuburan seorang wanita. Jika mengalami siklus haid yang tidak teratur lebih dari 3 bulan berturut-turut, ada baiknya untuk segera mengonsultasikannya dengan ginekolog agar diketahui secara pasti penyebab ketidakteraturan tersebut dan mendapatkan penanganan yang baik.

2. Abnormalitas metabolisme tubuh, dimana gejala yang terlihat antara lain:

- Lemak pada tubuh yang tidak normal (terlalu gemuk/obesitas atau terlalu kurus)

- Resistensi insulin yang berakibat pada peningkatan risiko kencing manis.

- Peningkatan risiko penyakit jantung.

Wanita penderita hiperandrogen bisa mengalami satu atau lebih gejala yang telah disebutkan di atas. Namun, gejala yang paling banyak ditemui yaitu berupa jerawat. Lalu, apa bedanya jerawat biasa dengan jerawat hiperandrogen? Jerawat hiperandrogen:

- Cenderung lebih sulit diatasi dibandingkan dengan jerawat biasa.

- Lebih parah dan berpotensi menimbulkan scar atau bekas jerawat.

- Dapat tumbuh di berbagai area tubuh dengan densitas minyak yang banyak.

- Jerawat akibat hiperandrogen biasanya dilihat dari produksi minyak yang masih banyak meski sudah menggunakan obat topikal (oles) dan oral.

dr. Haekal saat sedang menjelaskan tentang bahaya hiperandrogen pada wanita

Hormon androgen yang berlebih pada wanita dapat mengakibatkan efek negatif pada kulit dan kecantikan. Walaupun bukan merupakan kondisi yang fatal, tetapi dapat berefek sosial-psikologis dan mengurangi rasa percaya diri, serta memunculkan gambaran diri yang negatif dan berpengaruh pada kualitas hidup. Pada akhirnya, itu semua akan menyebabkan rasa depresi, kemarahan, kecemasan, dan ansietas.

Wanita penderita hiperandrogen yang mengalami jerawat dengan tingkat keparahan sedang dapat melakukan terapi topikal, meliputi keratolik eksternal untuk mengurangi keratinisasi, seperti asam salisilat, benzoyl peroxide, antibiotik, dan retinoid. Selain itu, dapat juga melakukan terapi obat anti inflamasi untuk menghambat propionibacterium acnes. Sementara, untuk terapi jerawat yang tingkat keparahannya tinggi atau cukup berat dapat menggunakan obat oral, misalnya pil kontrasepsi atau pil KB kombinasi yang memiliki sifat antiandrogenik yang kuat untuk mencegah efek hormon androgen pada kulit dan pada akhirnya akan mengurangi produksi sebum atau minyak di kulit.

Robyn Sutikno selaku Founder Gue Sehat saat sedang menyampaikan welcome greeting

Mungkin ada di antara kalian yang belum tahu tentang Gue Sehat. Jadi, Gue Sehat merupakan sebuah portal layanan kesehatan online yang tersedia di website (www.guesehat.com) maupun aplikasi smartphone. Berbagai artikel dan tips-tips menarik mengenai lifestyle dan kesehatan dapat kita temukan di sana. Tidak hanya itu, kita juga bisa mendiagnosis gejala penyakit yang sedang dialami, mencari dokter atau rumah sakit terdekat, bahkan berkonsultasi secara gratis dengan dokter yang ada. Menariknya lagi, kalau kita rajin tulis artikel di Gue Sehat bisa berkesempatan untuk mendapatkan Macbook, lho! Yuk, download Gue Sehat dan rasain serunya sehat bareng-bareng!

Thank you for reading! :)

LOVE,

Yenni Tanoyo