April 20, 2018

[Review] Snail White Day Cream


Hi girls, kali ini aku mau sharing tentang salah satu produk skincare asal Thailand yang jadi favorit aku belakangan ini. Waktu itu, aku mendapatkan produk tersebut hasil dari jastip ke temen yang kebetulan lagi liburan di sana. Kalau kalian pernah pergi ke Thailand, kalian mungkin familiar dengan skincare dari Namu Life, yaitu Snail White. Billboard tentang produk Snail White terpajang dimana-mana, seperti di airport, jalan tol, dan tempat-tempat wisata di Thailand. Waktu pertama kali aku membaca namanya, aku sama sekali gak tertarik untuk mencoba. Bayangin snail atau siput buat dipakai ke kulit apalagi wajah..ewhh gak banget deh! Tapi beberapa waktu lalu, skincare tersebut sempat booming karena khasiatnya yang sangat bagus, terutama untuk proses regenerasi kulit dan penyembuhan luka, serta menghilangkan bekas jerawat. Lalu, temanku yang buka jastip juga udah pernah mencoba sendiri produk Snail White dan sangat bagus hasilnya, sampai-sampai ia stok beberapa di rumahnya. Akhirnya, aku pun ikutan teracuni deh hahaha. 



Salah satu produk Snail White yang jadi best seller yaitu Snail White Day CreamSnail White Day Cream adalah krim wajah yang diformulasikan dengan ekstrak lendir siput yang kaya akan kolagen untuk membantu meregenerasi (regenerate), memulihkan (recovery), memperbaiki (repairing), mengembalikan (restore), dan memperbaharui (renew) kulit. Dengan begitu, kulit wajah akan mendapatkan sel-sel kulit baru yang membuat kulit tampak lebih cerah, serta sebagai anti penuaan dini. Di samping itu, Snail White Day Cream juga mengandung SPF 20+ yang dapat melindungi kulit dari efek buruk sinar UV, infrared, dan blue lights (dari TV, laptop, layar HP) yang dapat menyebabkan kulit kusam, dark spot, dan kerutan.



Packaging Snail White Day Cream terbuat dari botol kaca yang cukup tebal. Terdapat sticker berhologram yang menempel pada tutupnya, tanda bahwa produk tersebut asli. Untuk mengeluarkan produknya, botol tersebut dilengkapi dengan pump yang unik yaitu dengan menekan bagian atas hingga isinya keluar dari bulatan di tengahnya. Kemasan tersebut membuatnya lebih praktis dan higienis. Namun di sisi lain, kita tidak dapat mengetahui seberapa banyak sisa produk di dalam botolnya karena pump nya tidak dapat dicopot.


Tesktur Snail White Day Cream cukup kental dan sedikit lengket. Namun, saat diaplikasikan ke wajah, ternyata lumayan cepat meresap di kulit. Begitu meresap, wajahku pun langsung terlihat lebih cerah, lembab, dan kenyal. Meskipun tipe wajahku cenderung berminyak, setelah menggunakan Snail White Day Cream gak membuat wajahku menjadi tambah berminyak. Malahan pori-pori wajahku seperti gak kelihatan lagi. Bahkan, aku jadi jarang pakai makeup lagi kalau sudah memakai Snail White Day Cream.



Cara Pemakaian:
Aplikasikan Snail White Day Cream di pagi hari pada seluruh wajah dan leher, lalu tepuk-tepuk secara lembut.

Aku sudah menggunakan Snail White Day Cream secara rutin selama hampir sebulan dan hasilnya bekas-bekas jerawat di wajahku kian memudar. Wajah juga senantiasa kenyal dan semakin cerah setiap harinya. Bahkan, sekarang aku ke kantor pun jadi jarang pakai foundation atau bedak lagi, cuma pakai Snail White Day Cream saja sudah mencukupi segala kebutuhan kulitku di siang hari.

Kabar baiknya lagi, sekarang aku gak perlu repot-repot titip Snail White Day Cream ke temenku yang mau ke Thailand karena produk tersebut sudah tersedia di www.sociolla.com/313_snailwhite.




Thank you for reading! :)


LOVE,

Yenni Tanoyo

April 18, 2018

Hidup Sehat dengan Minum White Tea


Meminum teh adalah suatu kebiasaan yang sangat populer dan sudah membudaya di kalangan masyarakat. Tidak hanya di Indonesia saja, tetapi juga di luar negeri. Selain memiliki rasa dan aroma yang menyegarkan, teh juga memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan tubuh.

Daun teh sendiri berasal dari tumbuhan Camellia sinensis. Dari tumbuhan tersebut, dihasilkan berbagai jenis teh, seperti white tea, green tea, oolong tea, dan black tea. Green tea dan black tea merupakan dua jenis teh yang paling banyak dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat. Meski berasal dari jenis tumbuhan yang sama, keempat jenis teh ini memiliki perbedaan, terutama pada manfaatnya.

Perbedaan yang paling kasat mata adalah dari tampilan fisik keempat jenis teh tersebut. White tea berasal dari daun teh termuda yang masih menggulung di bagian kuncup pohon teh. Daun teh muda ini biasanya diselimuti oleh bulu-bulu halus yang akan berubah warna menjadi putih keperakan setelah daun dikeringkan. Warna putih inilah yang menjadi asal nama white tea. Karena bentuknya yang lurus dan tajam setelah melalui proses pengeringan, white tea seringkali juga disebut dengan istilah 'silver needle'.


Green tea, oolong tea, dan black tea menggunakan daun teh yang tumbuh 3 sampai 7 tingkat di bawah kuncup. Green tea berwarna hijau, oolong tea berwarna hijau gelap, dan black tea berwarna coklat kehitaman. Perbedaan warna ini disebabkan oleh proses oksidasi. Oksidasi merupakan reaksi yang terjadi saat suatu zat terekspos oksigen di udara. Proses ini terjadi setelah daun teh dipetik dari pohonnya. Semakin lama daun teh terpapar udara bebas, warnanya akan semakin tua. Sebaliknya, semakin singkat proses pengolahannya, warnanya akan semakin muda.

Proses oksidasi banyak mempengaruhi kualitas teh yang dihasilkan, salah satunya dari segi rasa. White tea lebih istimewa dari jenis teh lain karena rasanya yang lebih segar, lembut, dan aromanya yang lebih harum. Pada saat diolah, black tea dan oolong tea melalui dua kali proses oksidasi dan fermentasi, sehingga rasanya lebih pahit dan sepat. Sementara white tea dan green tea tidak melalui proses ini, sehingga rasanya lebih ringan.

Selain mempengaruhi rasa, proses oksidasi juga mempengaruhi kandungan senyawa di dalam daun teh. Semakin lama proses oksidasi yang dialami oleh daun teh, kandungan senyawa antioksidannya akan semakin rendah. Tidak hanya itu saja, proses oksidasi juga memengaruhi kandungan lainnya pada daun teh, seperti vitamin C, tanin, dan berbagai mineral lainnya. Kandungan antioksidan, vitamin C, tanin, dan mineral lainnya paling banyak terkandung pada jenis teh yang paling sedikit mengalami proses oksidasi. Dari keempat jenis teh tersebut, white tea lah yang mengalami proses oksidasi paling sedikit, sehingga mengandung antioksidan, vitamin C, tanin, dan mineral yang paling tinggi.

Selain itu, proses oksidasi pada teh juga mempengaruhi kandungan kafein di dalamnya. Teh yang lebih sedikit mengalami proses oksidasi ternyata juga mengandung kafein yang lebih rendah. Dengan demikian, white tea lebih bersahabat untuk dikonsumsi oleh para penderita maag dibandingkan dengan jenis teh lain.



Sebagai penyuka teh sekaligus penderita maag, aku tentu saja memilih teh yang paling baik dan bersahabat untuk dikonsumsi. Maka dari itu, sekarang aku lebih suka minum white tea dibandingkan jenis teh lainnya. Dalam kesempatan apapun, aku membiasakan diri untuk rutin minum white tea karena kandungan antioksidan yang tinggi di dalamnya sangat baik untuk kesehatan tubuh. 

Seperti yang kita tahu, antioksidan sangat diperlukan oleh tubuh untuk menangkal radikal bebas. Radikal bebas sendiri sebenarnya dihasilkan oleh tubuh sebagai sisa metabolisme. Ditambah radikal bebas yang berasal dari luar tubuh, seperti sinar matahari, polusi udara, asap rokok, makanan berlemak, minuman beralkohol, dan sebagainya. Radikal bebas yang berlebih tersebut sangat membahayakan manusia. Akibat yang paling mudah terlihat adalah munculnya keriput, penuaan dini, tercetusnya kanker, pembentukan karat lemak, dan berbagai bentuk kerusakan tubuh lainnya. Karena itu, kita membutuhkan asupan antioksidan tambahan, salah satunya dengan mengonsumsi white tea.

Tingginya kandungan antioksidan pada white tea diyakini dapat membantu tubuh untuk meredam efek paparan radikal bebas. White tea dapat membantu dalam perbaikan dan pemulihan sel kulit yang rusak, sehingga kulit terjaga kesehatannya dan menjadi awet muda. Hasilnya, kulit tidak mudah keriput, tidak kusam, dan terhindar dari penuaan dini. Selain itu, kehadiran polifenol, flavonoid, dan tanin dalam white tea juga membantu menghambat pertumbuhan bakteri pada mulut yang dapat menyebabkan pembentukan plak pada gigi.

Menurut Harvard Medical School, kandungan katekin yang terkandung dalam white tea dapat membantu menurunkan berat badan dan memperlambat penurunan memori yang berkaitan dengan usia. Tidak hanya itu saja, berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Prevention Research, white tea juga memiliki efek anti kanker dan bekerja secara lebih efektif daripada teh hijau dalam menghancurkan sel-sel kanker. White tea juga dapat membantu melindungi jantung dan sistem peredaran darah secara keseluruhan dengan mengurangi kolesterol, menurunkan kadar trigliserida, dan meningkatkan fungsi arteri, serta pembuluh darah. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa meminum white tea secara rutin dapat mengurangi resiko terserang penyakit jantung sampai sebesar 50%.

White tea dikabarkan memiliki harga yang paling mahal dibandingkan dengan jenis teh lainnya karena ketersediaan daunnya yang sangat langka, yaitu hanya dapat dipetik dalam waktu 2 hari hingga 2 minggu pada awal musim semi setiap tahunnya. Namun, sekarang kita dapat dengan mudah mengonsumsi white tea, bahkan tanpa perlu repot-repot menyeduhnya lagi. Fiesta sebagai sebuah brand yang telah lama bermain di pasar consumer goods kini memperkenalkan produk minuman teh ready-to-drink dengan bahan dasar white tea pertama di Indonesia. Fiesta White Tea terbuat dari bahan-bahan pilihan bermutu tinggi yang memiliki rasa manis yang menyegarkan dan tidak berlebihan. Ada 3 varian rasa yang tersedia, yaitu Lychee, Jasmine, dan Peach. Aku sendiri sudah mencoba varian Lychee dan Jasmine.



Fiesta White Tea dipetik dari daun teh termuda yang belum mekar dan masih dalam bentuk kuncup. Daun teh termuda ini dikenal dengan istilah silver needle atau jarum perak, karena memang bentuknya yang agak menyerupai jarum berwarna keperakan setelah dipetik dan dikeringkan. Daun teh termuda dan proses yang singkat itulah yang membuat rasa Fiesta White Tea begitu menyegarkan, apalagi saat diminum dalam suhu dingin.


Kalian sudah mencoba Fiesta White Tea? Apa rasa favorit kalian?




Thank you for reading! :)



LOVE,

April 13, 2018

[Review] Lip On Lip Velvet Matteness Lipstick


Minggu lalu, tepatnya hari Sabtu tanggal 7 April 2018 aku hadir ke acara blogger gathering bersama Female Daily dan Lip On Lip. Acara tersebut sekaligus untuk merayakan peluncuran lipstick terbaru Lip On Lip, yaitu Velvet Matteness. Acara yang bertajuk "How to Take Good Angle During Selfie or Photo Product" tersebut juga menghadirkan Michael Cools sebagai seorang fotografer handal untuk memberikan photography workshop. Sebagai seseorang yang berkecimpung dalam dunia blogging, apalagi yang berkaitan dengan beauty, selfie dan foto produk merupakan hal yang sering banget aku lakukan untuk mengisi kontenku di blog maupun instagram. Karena itulah aku excited banget sewaktu diundang ke acara ini, jadi bisa menambah skill ku dalam berfoto langsung dari ahlinya.

Beberapa tips yang diberikan oleh Michael Cools:

  1. Sebelum mulai foto, kita harus tahu dengan jelas siapa diri kita dan mau isi feed social media kita seperti apa.
  2. Untuk foto produk, siapkan properti foto yang sesuai dengan temanya. Misalnya foto Lip On Lip Velvet Matteness yang konsepnya girly dan ceria. Berarti properti yang bisa digunakan seperti alas bulu, bunga, rantai mutiara, dsb.
  3. Gunakan pencahayaan yang natural dan alami dari matahari saat pagi hari atau sore hari agar warna foto lebih halus dan terang.
  4. Sesuaikan ekspresi dengan image brand yang ingin ditonjolkan. Misalnya foto sambil memegang Lip On Lip Velvet Matteness bisa dilakukan sambil tersenyum.
  5. Ketahui angle terbaik pada diri kita agar bisa menghasilkan foto yang pas dan memuaskan.
  6. Gunakan filter secukupnya dan jangan berlebihan dalam editing. Misalnya warna lipstick yang semula berwarna pink malah jadi merah karena proses editing.
  7. Jangan takut untuk bereksperimen dalam menentukan komposisi foto. Intinya harus banyak berlatih dan be creative.



Sedikit penjelasan mengenai brand Lip On Lip bagi kalian yang mungkin belum pernah mendengarnya. Jujur, aku sendiri juga baru saja mengetahui tentang brand tersebut. Padahal Lip On Lip sendiri sudah ada sejak beberapa waktu lalu. Ternyata, Lip On Lip merupakan brand yang masih segrup dengan Lip Ice. Nah, kalau Lip Ice aku tahu banget deh karena populer sekali sejak aku masih SMP. Dan Lip Ice juga menjadi produk pelembab bibir pertama dan favorit aku pada masa itu. Lip On Lip dan Lip Ice sama-sama berada di bawah naungan perusahaan farmasi dan kecantikan ROHTO asal Jepang. Sebagai perusahaan farmasi, tentunya semua produk-produk keluaran ROHTO memiliki kandungan dan formula yang tidak perlu diragukan lagi kualitasnya karena mereka mengutamakan kesehatan dari para penggunanya.



Acara berlangsung di Eastern Opulence lantai 3 dimana ruangannya berupa french rooftop, sehingga pencahayaan di sana sangatlah bagus. Untuk berfoto-foto, kita tidak perlu pencahayaan ekstra lagi karena sudah sangat natural dan alami hasilnya. Aku sendiri sangat suka berfoto di outdoor, baik untuk foto selfie maupun foto produk untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. 



Acara dimulai dengan sambutan dari tim Female Daily, lalu dilanjutkan dengan peluncuran resmi dari Lip On Lip Velvet Matteness Lipstick. Terdapat 5 varian warna yang berbeda, yaitu Nude, Rosie, Pinkish, Peony, dan Reddish. Semua warnanya sangat universal, natural dan wearable untuk digunakan dalam kesempatan apapun dan oleh siapapun. Sangat cantik!



Lip On Lip Velvet Matteness memiliki desain kemasan yang sangat simple namun elegan, yaitu berupa box karton yang tebal dan warnanya sesuai dengan warna lipsticknya. Jadi, kita punya gambaran mengenai warna lipstick yang akan kita pilih hanya dengan melihat box nya saja. Berdasarkan kemasan tersebut, warna favorit aku tentunya adalah Nude dan Rosie.



Kemasan lipstick Lip On Lip Velvet Matteness juga sangat modern dan simple dengan warna putih susu yang bermetalic, serta dipadukan dengan warna silver pada tulisannya. Bagian bawah lipstick terdapat sticker berwarna sesuai shade serta nama shade nya. Bentuknya sangat ramping dan praktis. Kalau mau bawa semua shade ke dalam tas juga gak takut bakal penuh-penuhin isi tas. Hehehe..


Lip On Lip Velvet Matteness memiliki pigmentasi yang pekat dan tampilan warna yang nyata (vivid). Formulanya juga tahan lama di bibir, bahkan setelah makan minum pun masih awet dan hanya memudar sedikit saja. Meskipun begitu, formulanya sangat ringan dan bersifat melembabkan bibir. Lip On Lip Velvet Matteness mengandung vitamin E, Beeswax, Coconut Oil, Shea Butter, dan Jojoba Oil yang menjaga dan merawat kelembaban serta kesehatan bibir kita. Jadi, sekarang gak perlu takut bibir akan menjadi pecah-pecah karena memakai lipstick matte. 


Salah satu warna favoritku, Lip On Lip Velvet Matte Rosie 

Netto: 2 g
Price: Rp 39.000 - Rp 45.000,-/pc
Where to Buy: Lazada, Tokopedia, Blibli, Dan+Dan, Watsons, dll

Kalian sudah pernah mencoba Lip On Lip Velvet Matteness? Bagiamana menurut kalian dan apa warna favorit kalian?





Thank you for reading! :)



LOVE, 
Yenni Tanoyo

April 09, 2018

Discover Your Timeless Beauty with Ecla C-Lite & Ecla Gold


Beberapa waktu lalu, aku menghadiri blogger gathering yang diselenggarakan oleh Mahakam Beta Farma di Greyhound Café, Grand Indonesia. Dalam acara yang bertajuk “Discover Your Timeless Beauty” tersebut, kita diajak untuk memahami betapa pentingnya merawat kulit wajah, tidak hanya dari luar saja, tetapi juga dari dalam. Karena kulit yang sehat dan terawat dapat memancarkan kecantikan yang lebih abadi, jika dibandingkan hanya dipoles dari luarnya saja. Abadi di sini maksudnya adalah saat nantinya kita sudah berusia lanjut, kita akan tetap dapat memancarkan kecantikan, bahkan terlihat jauh lebih muda dari usia kita sebenarnya. Selain itu, kita diajak berkenalan lebih lanjut dengan produk-produk unggulan dari Mahakam Beta Farma oleh Ibu Elvi selaku Sales Marketing Manager OTC dan Ibu Annis selaku Product Manager. Hadir pula pakar kesehatan kulit, yaitu dr. Sugiarto.





Bagi kalian yang belum tahu, Mahakam Beta Farma adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dan kesehatan. Salah satu produknya yang paling terkenal adalah Betadine. Selain produk untuk mengobati luka, Mahakam Beta Farma juga memiliki beragam produk yang bisa memenuhi kebutuhan para wanita yang ingin merawat kesehatan kulitnya, baik dari luar dan dari dalam. Untuk perawatan kulit dari luar, Mahakam Beta Farma punya serum Ecla C-Lite dan Ecla Gold, serta QV Skin Lotion, QV Wash, dan QV Cream. Sementara untuk perawatan kulit dari dalam, Mahakam Beta Farma punya suplemen Collastin Beauty.





Semua produk Mahakam Beta Farma sangat menarik untuk dicoba karena masing-masing memiliki keunggulannya tersendiri. Dan sebelum acara blogger gathering tersebut, aku sudah dikirimin produk-produknya untuk aku coba secara langsung. Dari semua produk tersebut, ada 2 produk yang sangat menarik perhatian aku, yaitu Ecla C-Lite dan Ecla Gold.

1.  Ecla C-Lite (Rp 98.000 – Rp 132.000)
Ecla C-Lite merupakan serum vitamin C yang memiliki 2 kombinasi active ingredients, yaitu Ethyl Ascorbic Acid dan Trehalose yang diformulasikan khusus untuk kulit yang lebih cerah.
  • Ethyl Ascorbic Acid adalah bentuk vitamin C yang memiliki stabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin C lain dan lebih mudah meresap di kulit, sehingga lebih cepat bekerja dan efektif. Vitamin C juga mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi kulit dari efek buruk radikal bebas untuk memperoleh kulit yang tetap sehat, membantu mencerahkan kulit, dan menyamarkan noda hitam pada kulit wajah.
  • Trehalose merupakan moisturizing agent yang melembabkan dan menghaluskan kulit, serta membantu mengatasi kulit kering sehingga tampak lebih sehat.




Packaging dari Ecla C-Lite berupa botol plastik kecil dan ramping berukuran 10 g. Ukurannya yang kecil seperti itu memudahkan kita untuk membawa kemana-mana, seperti saat travelling. Ecla C-Lite dikemas dengan Airless Pump Bottle sehingga lebih higienis dan kandungan zat aktifnya tetap terjaga dengan baik.



Tekstur dari Ecla C-Lite berupa gel berwarna bening dan tidak memiliki wangi sama sekali. Sangat jarang aku menemukan serum vitamin C yang tidak memiliki aroma seperti Ecla C-Lite, which is great! Selain itu, Ecla C-Lite juga tidak memiliki kandungan alkohol di dalamnya, sehingga cocok dipakai untuk semua jenis kulit.



Aku sudah menggunakan Ecla C-Lite secara rutin selama kurang lebih satu minggu. Biasa, aku pakai 2 kali sehari saat pagi hari sebelum menggunakan sunblock dan malam hari sebelum menggunakan night cream, masing-masing sebanyak 2 pump untuk seluruh wajah dan leherku. Saat diaplikasikan ke kulit, Ecla C-Lite sangat cepat meresap dan tidak terasa lengket sama sekali. Bahkan, wajahku langsung terasa halus, lembab dan pori-pori terlihat mengecil.

2.  Ecla Gold (Rp 390.000 – Rp 418.275)
Ecla Gold merupakan serum anti aging yang mengandung bahan aktif double stem cell serta Apple & Grape stem cell dari PhytoCellTec. Selain itu, Ecla Gold juga mengandung kombinasi Arbutin dan Albatin serta Seafill.
  • Stem cell adalah induk sel sebagai sumber dari sel-sel baru. Pada saat ada sel-sel yang tua, rusak atau mati, mereka akan aktif membelah dan membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan.
  • PhytoCellTec Malus Domestica (Apple Stem Cell) adalah stem cell dari apel langka yang hanya mampu tumbuh di Swiss dan telah terbukti mampu meregenerasi sel kulit, sehingga membentuk sel kulit baru dan kulit kembali muda, sehat, serta kencang terlindung dari bahaya radikal bebas.
  • PhytoCellTec Solar Vitis (Red Grape Stem Cell) memiliki kandungan polifenol yang sangat tinggi untuk melindungi kulit dari sinar UV dan anti penuaan dini, sehingga kulit menjadi awet muda.
  • Kombinasi Arbutin dan Albatin bekerja sinergis dalam mencerahkan kulit lebih efektif dan lebih cepat.
  • Seafill merupakan polisakarida yang dihasilkan plankton laut dari Mer d’Iroise off Brest, Perancis yang memiliki efek anti-wrinkle instant yang dapat menghilangkan atau mengurangi kerutan dalam 15 menit.




Packaging dari Ecla Gold berupa botol yang lebih besar, berukuran 15 ml. Seperti Ecla C-Lite, Ecla Gold juga dikemas dengan pump bottle sehingga lebih higienis dan kandungan zat aktifnya tetap terjaga dengan baik. Dari segi kemasannya, aku sangat suka dengan Ecla Gold karena terlihat lebih mewah dan eksklusif.



Untuk Ecla Gold ini, aku memang belum menggunakannya secara rutin seperti Ecla C-Lite. Namun, sebaiknya serum ini juga digunakan 2 kali sehari saat pagi dan malam hari. Tekstur dari Ecla Gold berupa gel bening, serta memiliki sedikit aroma yang sangat soft dan tidak mengganggu. Ecla Gold juga memiliki formula yang cepat meresap di kulit dan tidak terasa lengket sama sekali. Efeknya yang sangat terasa setelah menggunakan Ecla Gold adalah kulit terasa lebih kencang dan terangkat hanya dalam sekali pemakaian. Wow!

Produk-Produk Mahakam Beta Farma tersedia di Guardian dan www.mahakamstore.co.id. Kalau beli di Guardian, kalian bisa sambil melakukan skin check gratis, lho. Kalau beli di www.mahakamstore.co.id, kalian bisa dapetin diskon sebesar 30% dengan memasukkan kode voucher MBFXYENNI. Diskon tersebut berlaku hingga Desember 2018. Asik banget kan?!

Kak Kania Safitri saat melakukan skin check di Guardian




Thank you for reading! :)


LOVE,


Yenni Tanoyo